My Passion
Saya Muhammad Faisal Riza, lahir diJakarta 17 Oktober 1999. Sejak kecil saya mempunyai cita-cita menjadi seorang Dokter Hewan, kenapa Dokter Hewan? Penasaran kannn :3. Karena saya termasuk orang yang pecinta binatang, saya pernah memelihara hewan biawak, Kucing Persia, dan lain-lain dirumah sewaktu Alm. Kakek saya masih hidup, yaitu pada tahun 2007. Tapi Tahun 2009 Kakek saya meninggal, hewan-hewan yang saya rawat berdua sama Alm. Kakek akhirnya dijual.
Kembali lagike atas, kenapa saya memilih menjadi Dokter Hewan? Saya ingin Menjadi pelindung, perawat, dan penyembuh Binatang. Menjadi Dokter hewan pilihan yang sangat pas untuk saya, banyak yang bilang memelihara binatang banyak menimbulkan penyakit, tapi menurut saya "Tidak" karena orang yang bilang seperti itu tidak pernah benar dan baik mengurus hewan peliharaannya, jika hewan perliharaan diperlihara, dirawat, dan dijaga dengan baik pasti tidak akan menimbulkan banyak penyakit.
Saya ingin sekali membeli rumah khusus untuk hewan dengan berbagai jenis, kenapa? agar hewan-hewan tersebut merasa aman, nyaman, dan selalu bersahabat dengan manusia. Saya memiliki cita-cita seperti diatas karena saya mau mencegah kepunahan hewan-hewan, dan agar generasi berikutnya bisa tahu apa saja sih hewan yang ada pada zaman saya, saya sedih jika generasi yang dimasa depan tidak bisa melihat seluruh hewan-hewan yang ada di dunia.
Ingat rawat dan jagalah seluruh sistem kehidupan yang ada dibumi, dengan kalian menjaga sistem kehidupan yang ada dibumi kalian akan menjadi orang-orang yang berjasa dan akan dikenang di masa depan.
Sekian cerita tentang Cita-cita yang saya pilih untuk masa depan saya nanti.
Jika ada kata-kata yang salah, berlebihan atau membuat anda tersungging saya mohon maaf.
Terima Kasih. Assalamualaikum Wr. Wb. :v :3
Kecanduan Game Online
Pada awalnya saya tidak pernah ada rasa tertarik dengan yang namanya game online, tetapi pada tahun 2009 pertama saya bermain game online yang permainannya semacam game perang yaitu Point Blank. Saat itu saya belum begitu tahu, dan saya pun bertanya-tanya "apa sih point blank? ga ada gunanya gitu dimainin".
Tetapi sejak saya mulai bermain Point Blank saya mulai sedikit demi sedikit kecanduan.
Awal tahun 2010 saya mencoba berhenti bermain Point Blank, alhamdulillah saya bisa bebas dari Point Blank sampai 2012. Ketika saya sudah berhenti berhenti bermain Point Blank, teman main diwarnet mengajak saya untuk bermain LostSaga. Awalnya saya tidak tertarik terhadap game online ini, tapi semenjak saya bermain game online ini pasti setiap ke warnet pasti saya bermain game online ini.
Oh iya sempat lupa saya ngasih tau, diGame Online itu ada yang namanya Chas atau sejenis alat untuk membeli peralatan atau costume atau lain-lain di game online. Sejak saya bermain game online tersebut saya pun terus bermain game online sampai sekarang. Mungkin saya sudah menghabiskan lebih dari 5Juta untuk bermain Game Online (LostSaga)
Yang saya sesali dengan sikap saya yang mudah tertarik dengan game online, saya rela membuang-buang uang untuk LostSaga, dan saya pun tidak tahu apa yang akan saya dapat jika bermain game online, apa saya akan terkenal? atau kaya? ternyata TIDAK.
Bagi yang baru tahu dan ingin mencoba game online apa lagi yang ingin membeli chas untuk game online, saya sarankan jangan karna dengan bermain game online kalian tidak akan dapat apa-apa tapi hanya dapat perasaan Kesal jika kalah, Marah, Senang jika menang, dan lain-lain.
Sekian tentang Saya yang kecanduan game online, ini merupakan blog pertama dan post pertama yang saya tulis sendiri di blog. Jika ada tulisan yang typo atau salah saya mohon maaf.
Terima Kasih.
Dubes Malaysia: Ada yang Tak Suka Indonesia-Malaysia Rukun
Indonesia dan Malaysia tak hanya dekat secara geografis. Dua negeri
berjiran sejatinya serumpun, disatukan oleh sejarah, juga pertalian
darah.
Namun, beberapa kali hubungan Indonesia dan Malaysia
mengalami pasang surut. Sejumlah isu -- dari kebudayaan, TKI, hingga
sengketa batas wilayah -- kerap memicu sentimen antarbangsa.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed
Hashim mengimbau dua bangsa untuk tidak mudah terprovokasi. "Sebab, ada
pihak-pihak tertentu yang tak ingin melihat hubungan 2 negara baik dan
bekerja sama," kata dia dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Dubes Malaysia menambahkan, jangan sampai dua bangsa berseteru satu
sama lain tentang isu yang remeh, tapi melupakan isu yang sesungguhnya
lebih besar. "Sejarah bisa menjadi pengingat, faktor yang bisa kita
gunakan untuk memantapkan hubungan Indonesia dan Malaysia," kata pria
yang masih keturunan Minang ini.
Dalam perbincangan di Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan,
Jakarta, Pak Dubes juga menjawab pertanyaan isu-isu terkini, seperti
tragedi kecelakaan beruntun 3 pesawat Malaysia di tahun 2014, sengketa
batas wilayah yang tak kunjung usai, dan bagaimana mewujudkan mimpi
untuk menjadikan ASEAN menjadi salah satu blok penting di dunia.
Juga tak ketinggalan mengenai penenggelaman kapal negeri jiran yang
dianggap mencuri ikan di perairan Sumatera pada Kamis 8 Januari 2015.
Pujian pun diselipkan Dubes Malaysia pada Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti. "Bu Susi, wanita yang saya rasa hebat," kata dia.
Berikut transkrip sebagian isi wawancara presenter Liputan6.com
Farhannisa Nasution dengan Duta Besar Malaysia Datuk Seri Zahrain
Mohamed Hashim, dalam Bahasa Indonesia. Saksikan juga videonya di bagian
bawah artikel ini:
Datuk Seri, Anda sudah tinggal di Indonesia selama 1 tahun. Apakah ada perbedaan dengan dengan semasa tinggal di Malaysia?
Perbedaan
yang kentara tidak ada. Sebelum jadi duta besar, saya sering berkunjung
ke Indonesia. Ke Medan, Jakarta, dan beberapa kota lain, sudah sering.
Kita terlalu dekat sebagai jiran (tetangga).
Sebagai Dubes, saya
sudah tinggal di sini selama setahun, cukup senang. Tapi saya nampak
yang kentara sekali, ya macet yang cukup luar biasa di Jakarta.
Baru-baru ini saya pergi ke kota lain pun macet juga.
Tapi, ini biasa karena Indonesia populasinya hampir 250 juta. Kalau
masalah ini dapat diselesaikan, saya percaya, ini akan meningkatkan
kedudukan Indonesia. Akan bertambah maju.
Banyak
pejabat Malaysia yang keturunan Indonesia. Seperti PM Najib yang
keturunan Bugis Makassar. Dan kabarnya Datuk Seri keturunan Minang? Suka
masakan Padang pastinya?
Ya iya nenek saya orang
Minang. Dan masakan Padang itu semacam kari di Malaysia, jadi sudah
biasa. Banyak juga pejabat Malaysia, ada PM (Perdana Menteri Datuk Seri
Najib Razak), Wakil PM, Menteri yang keturunan Nusantara. Dari Jawa dan
Sumatera. Sebab, dulu kita adalah satu Nusantara, sebelum dijajah dan
menjadi dua negara berdaulat.
Sebagai Duta Besar
Malaysia untuk Indonesia, bisa diceritakan apa tugas Anda? Kerjasama
bilateral apa yang dijalin dengan Indonesia?
Tugas sebagai Dubes adalah pertama,
memastikan bahwa kedudukan Kedubes Malaysia di Indonesia ini aman. Saya
juga bertanggung jawab terhadap rakyat Malaysia di Indonesia.
Sementara, dari hubungan bilateral banyak yang telah kita bincangkan
dan telah kita jalankan. Ada 5 tonggak penting untuk memantapkan
hubungan bilateral. Pertama kita lihat kedudukan kedua negara. Kedua kita lihat dari segi pemerintah, antar-pemerintah harus ada hubungan yang baik.
Ketiga, adalah bidang militer. Militer Indonesia dan Malaysia bekerja
sama untuk menjalankan program-program yang berkepentingan terhadap
kedudukan kedua negara.
Tapi peranan lebih yang saya mainkan ialah yang keempat dan lima. Yang keempat, business to business,
pelaburan (investasi) di Malaysia dapat terbela dan dapat dilihat
sebagai satu investasi yang baik dan begitu juga investasi dari
Indonesia.
Selain dari bisnis kita juga lihat isu people to people.
Hubungan masyarakat antar masyarakat yang cukup baik. Saya pun telah
berusaha menemui beberapa ormas di sini dan beberapa NGO di Malaysia
untuk memperbincangkan kepentingan bersama.
Selanjutnya: ASEAN Harus Jadi Blok Penting di Dunia.