Dubes Malaysia: Ada yang Tak Suka Indonesia-Malaysia Rukun
Indonesia dan Malaysia tak hanya dekat secara geografis. Dua negeri
berjiran sejatinya serumpun, disatukan oleh sejarah, juga pertalian
darah.
Namun, beberapa kali hubungan Indonesia dan Malaysia
mengalami pasang surut. Sejumlah isu -- dari kebudayaan, TKI, hingga
sengketa batas wilayah -- kerap memicu sentimen antarbangsa.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed
Hashim mengimbau dua bangsa untuk tidak mudah terprovokasi. "Sebab, ada
pihak-pihak tertentu yang tak ingin melihat hubungan 2 negara baik dan
bekerja sama," kata dia dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.Dubes Malaysia menambahkan, jangan sampai dua bangsa berseteru satu sama lain tentang isu yang remeh, tapi melupakan isu yang sesungguhnya lebih besar. "Sejarah bisa menjadi pengingat, faktor yang bisa kita gunakan untuk memantapkan hubungan Indonesia dan Malaysia," kata pria yang masih keturunan Minang ini.
Dalam perbincangan di Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan, Jakarta, Pak Dubes juga menjawab pertanyaan isu-isu terkini, seperti tragedi kecelakaan beruntun 3 pesawat Malaysia di tahun 2014, sengketa batas wilayah yang tak kunjung usai, dan bagaimana mewujudkan mimpi untuk menjadikan ASEAN menjadi salah satu blok penting di dunia.
Juga tak ketinggalan mengenai penenggelaman kapal negeri jiran yang dianggap mencuri ikan di perairan Sumatera pada Kamis 8 Januari 2015. Pujian pun diselipkan Dubes Malaysia pada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. "Bu Susi, wanita yang saya rasa hebat," kata dia.
Berikut transkrip sebagian isi wawancara presenter Liputan6.com Farhannisa Nasution dengan Duta Besar Malaysia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, dalam Bahasa Indonesia. Saksikan juga videonya di bagian bawah artikel ini:
Datuk Seri, Anda sudah tinggal di Indonesia selama 1 tahun. Apakah ada perbedaan dengan dengan semasa tinggal di Malaysia?
Perbedaan yang kentara tidak ada. Sebelum jadi duta besar, saya sering berkunjung ke Indonesia. Ke Medan, Jakarta, dan beberapa kota lain, sudah sering. Kita terlalu dekat sebagai jiran (tetangga).
Sebagai Dubes, saya sudah tinggal di sini selama setahun, cukup senang. Tapi saya nampak yang kentara sekali, ya macet yang cukup luar biasa di Jakarta. Baru-baru ini saya pergi ke kota lain pun macet juga.
Tapi, ini biasa karena Indonesia populasinya hampir 250 juta. Kalau masalah ini dapat diselesaikan, saya percaya, ini akan meningkatkan kedudukan Indonesia. Akan bertambah maju.
Banyak pejabat Malaysia yang keturunan Indonesia. Seperti PM Najib yang keturunan Bugis Makassar. Dan kabarnya Datuk Seri keturunan Minang? Suka masakan Padang pastinya?
Ya iya nenek saya orang Minang. Dan masakan Padang itu semacam kari di Malaysia, jadi sudah biasa. Banyak juga pejabat Malaysia, ada PM (Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak), Wakil PM, Menteri yang keturunan Nusantara. Dari Jawa dan Sumatera. Sebab, dulu kita adalah satu Nusantara, sebelum dijajah dan menjadi dua negara berdaulat.
Sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, bisa diceritakan apa tugas Anda? Kerjasama bilateral apa yang dijalin dengan Indonesia?
Tugas sebagai Dubes adalah pertama, memastikan bahwa kedudukan Kedubes Malaysia di Indonesia ini aman. Saya juga bertanggung jawab terhadap rakyat Malaysia di Indonesia.
Sementara, dari hubungan bilateral banyak yang telah kita bincangkan dan telah kita jalankan. Ada 5 tonggak penting untuk memantapkan hubungan bilateral. Pertama kita lihat kedudukan kedua negara. Kedua kita lihat dari segi pemerintah, antar-pemerintah harus ada hubungan yang baik.
Ketiga, adalah bidang militer. Militer Indonesia dan Malaysia bekerja sama untuk menjalankan program-program yang berkepentingan terhadap kedudukan kedua negara.
Tapi peranan lebih yang saya mainkan ialah yang keempat dan lima. Yang keempat, business to business, pelaburan (investasi) di Malaysia dapat terbela dan dapat dilihat sebagai satu investasi yang baik dan begitu juga investasi dari Indonesia.
Selain dari bisnis kita juga lihat isu people to people. Hubungan masyarakat antar masyarakat yang cukup baik. Saya pun telah berusaha menemui beberapa ormas di sini dan beberapa NGO di Malaysia untuk memperbincangkan kepentingan bersama.
Selanjutnya: ASEAN Harus Jadi Blok Penting di Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar